KECANDUAN GADGET PICU GEJALA DEPRESI



Kecanduan gadget bukanlah hal baru di era serba digital seperti sekarang. Sebuah penelitian yang dilakukan Northwestern University Feinberg, School of Medicine, memunculkan kesimpulan lain. Kelekatan seseorang dengan perangkat canggih adalah depresi.

    "Makin lama seseorang menggunakan gadgetnya, makin tinggi pula peluang mereka terserang depresi," ungkap David Mohr, salah seorang anggota tim peneliti.Dalam riset yang diterbitkan Journal of Medical Internet Research itu, mereka melibatkan 28 responden berusia 19-58 tahun.

    Pada tahap awal penelitian, para responden diminta melengkapi kuesioner mengenai gejala depresi.Selama dua minggu, responden mendapat pertanyaan setiap lima menit sekali.Mereka juga ditanyai tentang mood mereka saat itu.

    Gadget para responden dipasangi pelacak data dan GPS. Data mengenai lokasi yang dikunjungi, waktu, dan frekuensi penggunaan gadget tersebut lantas dihubungkan dengan hasil tes gejala depresi yang dilakukan sebelumnya. "Orang yang menghabiskan waktu hanya di dua tempat, seperti rumah dan kantor, lebih beresiko terkena depresi," kata Mohr.

    Selain itu, dia mengatakan, responden yang menggunakan gadget selama waktu tidur punya gangguan mood. Gangguan suasana hati tersebut membuat mereka mengalihkan diri dari kesibukan dan rutinitas dengan menggunakan smartphone atau tablet.

    Penelitian ini juga mengatakan, mereka yang mengalami gejala depresi menghabiskan total 68 persen waktunya di depan gadget. " Mereka yang tidak menunjukkan gejala depresi hanya menggunakan 17 persen waktunya di depan ponsel," kata kepala penelitian tersebut.
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment